✓✓ Tips Menyikapi Telepon Ngakunya Pihak Bank, Harus Bagaimana?
Daftar isi [Tutup]
✓✓ Tips Menyikapi Telepon Ngakunya Pihak Bank, Harus Bagaimana?
Sekedar berbagi Teman-Teman,
Hal ini berdasarkan pengalaman dari Admin saja ya, jika memang relevan silakan bisa di ambil manfaatnya ya.
Harapan yang bisa diambil yaitu, Kalian akan lebih bijak dalam menghadapi atau menyikapi adanya telepon-telepon tersebut.
Jika memang telepon tersebut dan penting, maka kita dapat segera menilai. Jika ternyata telepon tersebut dapat merugikan atau bahkan membahayakan, kita akan segera tahu berdasarkan pelajaran di artikel ini.
Kondisi Telepon dari Pihak Bank
Jadi, apakah Teman-Teman pernah mengalami beberapa hal dibawah ini :
- Sering ditelepon baik menggunakan nomor telepon kantor atau nomor telepon seluler dari pihak tertentu, bahkan mengaku dari bank tertentu?
- Ditelepon untuk update / upgrade limit Kartu Kredit?
- Ditelepon untuk ditawari untuk mengikuti program asuransi?
- Ditelepon untuk disurvei?
- Mungkin Telepon penipuan? mungkin mengaku dengan dalih keluarganya ada yang kecelakaan segala macam
- Bahkan ada juga yang menyalahgunakan kartu kredit, dan ditanya kode konfirmasi atau OTP (One Time Password) yang dikirimkan ke nomor HP kita yang ngakunya dari pihak tertentu,
- Dan kondisi-kondisi sejenis lainnya
Sumber Gambar maxmanroe.com
Tips Menyikapi Telepon dari Pihak Bank
Jika beberapa Teman-Teman mengalami hal-hal di atas, atau beberapa kondisi di atas, bagaimana sebaiknya?Berikut beberapa tips untuk menghindari adanya telepon sesuai dengan kondisi-kondisi di atas :
- Install Whos Call atau Aplikasi Sejenis
Aplikasi tersebut dapat digunakan untuk mengetahui siapa sebenarnya yang telepon kita.
Terkadang memang tidak akurat 100% namun aplikasi Whos Call atau aplikasi sejenis lainnya bisa membantu kita dalam menentukan apa yang harus kita perbuat dengan adanya telepon yang masuk.
Testimoni Admin tentang penggunaan Whos Call bisa klik Aplikasi Whos Call, Aplikasi untuk mengetahui caller spam - Pastikan Nomor yang Telepon Kita adalah Spam Call
Kita harus hati-hati terhadapa telepon yang masuk, dengan memanfaatkan aplikasi tambahan di atas.
Namun jika Teman-Teman punya janji dengan orang dan ada telepon masuk dengan nomor baru, jangan-jangan itu nomor orang tersebut.Sumber PexelsAtau mungkin panggilan darurat yang harus diterima, cek pada poin 1 tips ini untuk mengetahui nomor telepon tersebut.
Jika memang bukan panggilan spam setelah ditampilkan oleh aplikasi Whos Call, kemungkinan itu adalah panggilan penting untuk kita.
Segera terima dengan baik panggilan tersebut.
Usahakan jangan marah-marah di awal telepon, tanya dari siapa, keperluannya apa. Jika mendapati hal emergency pun jangan terlalu panik, tetap berusaha tenang dan selalu berfikir rasional dan jernih. - Jika Panggilan Tersebut dari Pihak Bank
Biasanya Bank akan menghubungi kita melalui telepon, biasanya sih terkait dengan Kartu Kredit, namun tidak semua ya.
Bisa saja telepon tersebut dari Bank yang menerbitkan Kartu Kredit kita atau bank yang kita gunakan untuk menabung, pastikan informasinya dengan baik.Sumber PexelsTanya detail maksud dan tujuannya, sampaikan untuk mengulang informasi jika memang kurang jelas ya, kita harus tegas dan jangan terkesan YA Ya dan yaaa.
Karena Admin sendiri pernah pernah mengalaminya, bahwa ada telepon dari Bank Penerbit Kartu Kredit dan menawarkan asuransi pada Kartu Kredit Admin.
Karena waktu itu Admin masih baru sebagai pengguna Kartu Kredit, omongan dari Call Center Admin iya in saja.
Alhasil pada tagihan bulan berikutnya ada tambahan biaya-biaya yang sebenarnya tidak diharapkan.
Jadi, hati-hati terhadap informasi dalam telepon ya Teman-Teman, karena saat ini persetujuan dalam perbankan bisa / dapat cukup hanya dengan isi rekaman percakapan saja, tidak harus tandatangan basah di atas kertas.
Perhatikan baik-baik informasi yang disampaikan di ujung telepon sana.
Katakan Ya jika memang itu sesuai dengan kondisi kalian dan kalian setujui, katakan Tidak jika tidak setuju, jika ragu-ragu bisa meminta diulangi.
Kata-kata pamungkas biasanya adalah "Mohon maaf Saya masih ada pekerjaan, maaf Saya tutup teleponnya ya, terimakasih", dan kata-kata sejenis lainnya untuk menolak.
Tentu setelah kalian tahu apa tujuannya menelepon ya, jangan sampai barangkali itu undian berhadiah karena Kalian pelanggan loyal sebagai apresiasi eh malah di tolak hehe. - Jika Telepon untuk Survei, Sesuaikah Isi Survei Tersebut
Jika Teman-Teman menerima telepon dan diujung telepon sudah mengaku dari pihak mana dan tujuan / keperluannya apa, yang ternyata adalah untuk survei,Sumber PexelsJika Teman-Teman tidak keberatan dengan surveinya, Kalian ada waktu, bisa dilanjutkan, kemudian jawab sesuai kapasitasnya.
Ingat jangan sampai memberikan identitas diri secara detail ya, saran saja hanya sebatas nama dan alamat kota mungkin cukup jika di tanya identitas. - Jika ada Telepon yang Mengaku Saksi Anggota Keluarga yang Kecelakaan
Memang hal seperti itu membuat panik, namun jangan langsung percaya, tetap tenang.
Modus yang sering di pakai adalah, pelaku minimal tahu nomor kita dan salah satu anggota keluarga yang lain.Sumber PexelsModus Pelaku kejahatan akan memberikan pesan ke anggota keluarga yang lain untuk menonaktifkan HP, biasanya dibumbui dengan agenda hack maka diminta untuk nonaktifkan HP.
Misalnya dengan kata-kata "Pak ini HP Bapak kena Hack saat ini, kami sedang memperbaiki sistem, jadi untuk menghindari kesalahan tolong matikan HP Bapak selama 1 jam ya" atau dengan kata-kata lain yang sejenis.
Setelah dipastikan HP tidak aktif, kemudian telepon ke anggota keluarganya yang lain untuk mengabarkan anggota keluarga ada yang kecelakaan.
Setelah penipu mengkonfirmasi bahwa yang tadi HP nya dimatikan adalah anggota keluarga, modus selanjutnya adalah menanyakan, "Jika tidak percaya silakan bisa menghubungi anggota keluarga tersebut".
Karena sebelumnya HP sudah diminta nonaktifkan, jadi tidak bisa menghubungi, bisa jadi panik dan menuruti keinginan penipu untuk transfer segala macam sebagai biaya untu pengobatan atau lainnya.
Solusinya adalah tetap tenang, dan kroscek ke anggota keluarga yang lain atau ke tetangga tanyakan keadaan anggota keluarga yang dilaporkan kecelakaan atau sebagainya.
Jika dipastikan aman-aman saja, maka dipastikan hal tersebut penipuan.
Kasus ini pernah dialami oleh keluarga kakek dan juga teman rekan kerja Admin, modusnya seperti yang dijelaskan di atas.
Tetap waspada ya teman-teman. - Jangan Kasih Data Kartu Kredit
Jika diminta oleh penipu data kartu kredit, atau minta kode digit yang dikirimkan ke HP (OTP) jangan dikasihkan ya.
Modusnya yang sering adalah, penipu bisa jadi belum tahu identitas Kartu Kredit dan meminta mencocokkan nomor kartu kredit.Sumber PexelsBiasanya mengaku dari bank, kalau seperti itu jangan kasih sama sekali, atau jika mau mengerjai kasih saja nomor asal hehe
Bisa juga penipu sudah dapat nomor identitas Kartu Kredit kita entah darimana kurang paham, biasanya untuk pembelian barang tertentu.
Kemudian akan meminta dengan cepat kode OTP yang dikirimkan ke nomor HP kalian, karena kode OTP untuk konfirmasi yang dikirimkan ke HP kalian ada batas validnya, biasanya kurang dari 5 menit.
Jangan kasih data kartu kredit atau OTP nomor yang dikirmkan ke HP kita ya Teman-Teman.
Hal ini pernah dialami Teman Admin sendiri.
Jadi waktu itu si penipu sudah tahu nomor kartu kredit Teman Admin, dan sudah belanja tinggal checkout.
Saat pembayaran si penipu ini menggunakan Kartu Kredit dan menuliskan nomor/identitas kartu Kredit Teman Admin.
Ada SMS OTP masuk donk, setelah itu ada juga telepon masuk, ngakunya dari pihak Bank yang meminta kode OTP tersebut.
Karena Teman Admin sudah tahu, maka dikasihlah nomor OTP "ngasal", akhirnya si penipu marah-marah.
Teman Admin merasa puas ngerjain si penipu.
Namun jangan ditiru ya, jaga-jaga kalau kelepasan hehe - Tips terakhir adalah Jangan Panik
Selalu waspada, jangan mudah kasih apapun data identitas diri, identitas Kartu Kredit, kode OTP dsb.Sumber PexelsBahkan Kode OTP karena saking rahasianya, beberapa Bank memberikan informasi bahwa, "CS Kami tidak pernah meminta OTP, jangan Percaya" dan kata-kata lain sejenisnya.
Penutup
Sementara itu sharing dari Admin untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan telepon yang masuk ke HP kita.
Jika Teman-Teman punya tips lain bisa berikan komentar di kolom komentar.
Semoga bermanfaat ya.
Salam,
Syaffi
Syaffi
« Newest
Newer Posts
Oldest »
Older Posts
Kalau terkena modus penipuan yang nomor 6, apakah sampai harus tutup buku rekening ? Atau cukup mengganti ATM saja ?
poin 6 kan fokusnya kartu kredit, bukan ATM dan buku Rekening, kalo sampe kejadian seperti nomor 6, ya di abaikan saja, tidak perlu sampai tutup kartu kredit segala macem.